Rabu, 15 Juni 2022

Fenomena Aliran Darah Misterius di Antartika Timur

      Mendengar kata Antartika pasti tidak asing lagi bagi kita jika mendengar nama tempat tersebut. Tempat dengan hamparan salju yang luas dan laut yang amat sangat dingin mungkin itulah yang ada di benak kita saat ini. Namun, tempat paling sunyi di Bumi tersebut juga masih menyimpan beberapa misteri, salah satunya aliran berwarna merah darah atau dengan kata lain Air Terjun Darah (Blood Falls) di bagian timur Antartika.

A. Penemuan Air Terjun Darah (Blood Falls)

           Air Terjun Darah pertama kali ditemukan oleh penjelajah asal Australia bernama Griffith Taylor pada tahun 1911. Saat itu, dia dan rekannya melakukan ekspedisi dan tak sengaja menemukan air terjun berwarna merah darah tersebut. Mereka mengira warna tersebut berasal dari alga yang hidup di dalamnya.

         Setelah hampir 100 tahun Taylor menemukan air terjun tersebut, pada tahun 2003 para peneliti berikutnya menemukan teori menarik terkait lainnya. Mereka berteori bahwa warna merah pada air terjun setinggi 30 meter tersebut terjadi akibat proses oksidasi antara besi dan air yang kemungkinan berasal dari danau air asin dibawah tanah.

        University of Alaska dan Colorado College juga melakukan sebuah penelitian terhadap air terjun tersebut dan mereka berhasil menemukan bukti nyata terkait warna merah pada air terjun tersebut. mereka menemukan sebuah aliran yang berasal dari danau garam berusia 5 juta tahun di bawah Taylor Gracier. Mereka terkejut saat menemukan danau itu tidak membeku. Danau di bawah gletser itu memiliki tingkat konsentrasi yang sangat asin. Karena air asin memiliki titik beku lebih rendah dari air murni dan melepaskan panas saat membeku, air tersebut melelehkan es dan memungkinkan sungai mengalir. Ketika keluar air asin tersebut terkosidasi saat bersentuhan dengan udara.

B. Destinasi Wisata di Air Terjun Darah

        Air Terjun Darah di Antartika berada di lokasi yang cukup terpencil untuk bisa dikunjungi. Namun tempat tersebut selalu ramai dengan pengunjung dengan beberapa alasan penting tertentu. Bagi kalian yang ingin melihat keunikan dan keindahan Air Terjun Darah secara langsung, tempat ini hanya dapat dicapai dengan menggunakan kapal pesiar di Laut Ross atau helikopter dari stasiun terdekat yakni Stasiun McMurdo (USA) dan Scott Base (Selandia Baru). 

    Air terjun darah atau Blood Falls ini merupakan salah satu bentang alam Antartika yang menakjubkan sekaligus misterius. Pemandangan indahnya didominasi warna merah darah yang tidak akan pernah ditemukan di wilayah lainnya.

C. Air Terjun Darah sebagai Tempat Penelitian yang Menarik

     Keunikan dan keindahan air terjun yang satu ini seringkali dijadikan sebagai tempat penelitian bagi kebanyakan orang yang mengunjunginya. Banyak penjelajah Arktik, ahli mikrobiologi, ahli glasiologi dan berbagai komunitas lainnya yang meneliti tempat ini. Sebagian ahli berpendapat bahwa, air terjun darah ini memberikan bukti sekaligus menandakan bahwa masi terdapat kehidupan dibawah tekanan kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun tanpa oksigen, cahaya, dan suhu di bawah 0 derajat Celcius.

1 komentar:

Fenomena Gelembung Beku di Danau Kanada